Minggu, 03 April 2011

Pelajaran dari Bapak Penjual Kerupuk

Suatu pagi sekitar pukul 08.30 atau 09.00 seorang bapak datang kepadaku. Seperti biasa kulayani saja dengan ramah dan senyuman. Ia meminta aku untuk mengetikan sesuatu. Sesuatu itu adalah logo makanan ringan. Mungkin ini terlihat biasa karena tiap hari ada saja yang seperti ini dan macam-macam saja permintaan para customer. Tapi yang membuatnya layak ditulis dan di ingat adalah pembicaraan hari itu. Aku benar-benar salut dengan bapak itu. Merek dagang yang aku ketik saat itu adalah makanan ringan cap "Tiga Hiu". Kira-kira beginilah dialog yang layak diingat itu:

Bapak x: Mas...bisa minta tolong dibuatin yang kayak gini?

Aku: o kayak gini pak (sambil melihat merk dagang itu), bisa.

Bapak x: ini diganti aja nggak apa-apa mas, ini kan cuma contoh aja

Aku: diganti gimana pak?

Bapak x: ini kan mereknya hiunya 1 (menunjuk gambar) ditambah jadi 3 aja.

Aku: o gitu...

Kemudian aku mengerjakan perintah bapak tersebut dan ditengah-tengah pembicaraan itu ia tiba-tiba berkata.

Bapak x: Kalau sekarang ini apa-apa harus dikerjakan mas wong namanya cari makan.

Aku: (sedikit terkejut) iya..pak

Bapak x: ini liat temen saya jualan krupuk kok sukses...saya jadi kepingin nyoba mas

Omsetnya bisa nyampe 2 juta 1 bulan mas. Cari duit 2 juta kan sulit banget mas.

Aku: iya bener pak (sambil senyum-senyum)

Bapak x: Kalau sekarang saya apa yang bisa saya kerjakan. Pokoknya saya berpikir positif aja mas. Saya juga berpikir kalau nanti ini juga sukses kayak teman saya itu. Terus terang saya liat demo-demo gitu paling benci saya.

Aku: o gitu ya pak

Bapak x: iya pokoknya benci saya klo pas liat di TV itu mas

Mending usaha ya pelan-pelan wong namanya milih usaha yang kayak gini ya kudu sabar (kami berdua tertawa). Ini kalau mas punya-punya ide bagusnya gimana saya terima lho mas kan sapa tahu ide masnya bisa lebih bagus trus hasilnya menarik.

Beberapa saat kemudian design sederhana yang kubuat dengan penuh keringat (lebay dikit hehehe) akhirnya selesai juga. Tiba-tiba bapak itu berkata lagi.

Bapak x: Mas kok gambarnya mirip orang senyum ya?? Pas ini rambutnya (menunjuk tulisan: makanan ringan) ini mata sama hidung (menunjuk tiga hiu-nya) lha ini mulutnya (menunjuk alamat nya). Kalau diliat liat seh emang mirip...banget malahan aku dan bapak itu tertawa terbahak-bahak untungnya lagi sepi...

Diakhir pertemua itu sang bapak berkata kembali.

Bapak x: nah gini kan keliatan menarik mas...ya pokoknya moga-moga jualan ini nanti laris gitu lah mas.

Aku: iya pak..

Bapak x: makasih banyak lho mas ini...

Sambil melihat ia berlalu aku tersenyum.

Aku: ya pak sama-sama.....(dalam hati: ya semoga sukses pak usahanya)

Dari situlah aku melihat secercah semangat dimasa-masa sulit semacam ini. Berpikir positif...mungkin itu lah yang paling penting saat ini kemudian kerjakan saja, tidak ada salahnya juga mencoba sapa tahu bisa sukses, tentunya dengan usaha keras dan ulet. Ya walaupun namanya manusia juga suka ngeluh tapi aku juga belajar dari perkataan bapak itu.

Saat itu aku hanya berpikir barangkali ia pulang kerumah dengan tersenyum bercerita pengalamannnya tadi (termasuk bercengkerama dengan ku hehehe) dan bersiap untuk mulai mebuat krupuk dengan bumbu yang ada plus bumbu semangat yang membara. Semoga di waktu yang akan datang bisa kutemukan merk ini di warung-warung atau toko terdekat.


1 komentar: