Rabu, 23 November 2011

Ada Apa dengan Kampoeng Satoe?

Rik seorang pemuda yang sudah sangat bosan tinggal di kampung. Ia tahu bagaimana susahnya hidup di kampung. Untuk itulah ia memutuskan untuk merantau. Merantau pun ternyata bukanlah pilihan mudah. Kini, Rik harus kembali merasakan hidup di kampung. Kejadian-kejadian di kampung itu membuat Rik kaget sekaligus gundah. Kegundahan itu ia rasakan semenjak kenal dengan Asep, Nur Aisyah, Aray, terlebih lagi Syifa.Apa yang ia pikirkan selama ini tentang kepercayaan, kebahagiaan, dan kebersamaan ternyata salah. Ia menemukan sesuatu yang berbeda di kampung ini. Nama kampung itu adalah Kampoeng Satoe. Bahkan Rik harus melalukan apa yang selama ini ia anggap tabuh demi Kampoeng Satoe. Akibatnya memang Rik harus meninggalkan kampung itu untuk sementara waktu tapi ia berjanji untuk kembali...kembali dengan dirinya yang baru demi Kampoeng Satoe. Karena kini hatinya sudah Tertaut di Kampoeng Satoe.

Lalu siapa Rik sebenarnya? Apa yang dilakukan warga Kampung Satu hingga membuat Rik sangat gundah? Dan Mengapa Rik harus meninggalkan Kampung Satu padahal hatinya sudah tertaut di Kampoeng Satoe?

Temukan jawabannya hanya di Antologi Kampoeng Satoe.

Masuki pula kisah-kisah seru lainnya yang hanya bisa ditemukan di Kampoeng Satoe.

info lebih lanjut:

http://www.leutikaprio.com/produk/11027/kumpulan_cerpen/1110293/kampoeng_satoe/11102274/warga_wr_01

Jumat, 14 Oktober 2011

Kampoeng Satoe


ISBN: 978-602-225-098-2
Terbit: Oktober 2011
Tebal: 125 halaman
Harga: Rp. 31.300,00

Ada apaan sih di Kampoeng Satoe?

“Ada cerita seru narapidana yang kabur dan bersembunyi di Kampoeng Satoe. Tapi akhirnya hatinya malah tertaut di Kampoeng Satoe.” – Andri Surya –

“Ada cerita penuh kejutan dari Guru TK dan anak-anak didiknya yang bersekolah di Kampoeng Satoe lho!” – Ayumi Maulida –

“Cerita penuh ketegangan dan action dari warga Kampoeng Satoe juga ada!” – Edelwise Tsurayya –

“Cerita remaja penuh haru dan tawa tentang seorang remaja yang mendapatkan kejutan yang tidak disangka-sangka di hari ulang tahunnya yang ke-17.” – Ni Nyoman Dewi Putri Utami –

“Ada cerita sendu mengenai lika-liku kehidupan bidadari Kampoeng Satoe yang harus berjuang demi meraih cita-citanya.” – Nur Aisyah Siregar –

“Kampoeng Satoe juga mengajakmu memutar otak untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan penuh intrik bersama detektif-detektif Kampoeng Satoe.” – Okti Li –

“Cerita cinta asem-manis a la cewek kuliahan dan dua cowok gondrong pun ada di Kampoeng Satoe.” – Prima Sagita –

“Atau cerita tentang seorang pria yang berusaha keras menghadapi segala rintangan untuk kembali ke kampung halamannya setelah lama merantau, demi kecintaannya pada Kampoeng Satoe.” – Rik Sjp –

“Mau cerita romansa wanita setengah baya yang bersedia mengalah untuk tidak menikah karena terhalang permintaan putrid-putrinya? Intip aja di Kampoeng Satoe” – Rizki Mumpuni –

“Ssstttt… rumornya, Kampoeng Satoe juga berhantu lho! Mau tahu? Simak aja ceritanya di Kampoeng Satoe.” – Silananda –

“Dan yang nggak kalah seru adalah cerita mengharu biru tentang seorang artis remaja yang ingin hidup tenang dan kembali ke kampong halamannya : Kampoeng Satoe.” – Va Ayana Lubis –

Tunggu apalagi? Baca dan masuki setiap jengkal Kampoeng Satoe. Segera jadi bagian dari serunya Kampoeng Satoe! Kami menunggumu…

info lebih lanjut:
http://www.leutikaprio.com/produk/11027/kumpulan_cerpen/1110293/kampoeng_satoe/11102274/warga_wr_01

Cinta Salah Sambung

Fresh order:

Cinta Salah Sambung
Penulis: Prima Sagita, Rik Sjp, dkk
Kategori: Humor
ISBN: 978-602-225-124-8
Terbit: September 2011
Tebal: 171 halaman
Harga: Rp. 38.100

Deskripsi:
Siapa bilang penulis itu manusia paling serius dan stres sedunia? Siapa bilang juga penulis itu jenis manusia yang pelit tersenyum? Setelah membaca buku ini dijamin kamu bakal terpingkal-pingkal, ternyata ada juga penulis yang jago gokil dan doyan terbahak-bahak (bukan termehek-mehek loh). Semua orang pastinya pernah jatuh cinta. Tapi kisah cinta yang satu ini dijamin beda. Bukan cuma lantaran lucu dan konyol, tapi ada pelajaran yang teramat berharga yang bakal kamu dapat di sini. Ternyata cinta itu gak cukup disebut-sebut dalam hati paling dalam aja, tapi juga wajib diperjuangkan walau sampai ke puncak paling gokil sekalipun, hahahaha... Dalam buku ini, ada 26 kisah cinta dengan tingkat kadar kegokilan dari yang lucu sampai nauzubilla (malu-maluin, hahaha...). Dijamin deh buku ini jadi obat paling mangkus untuk bikin sakit hati kamu mampus lantaran ditolak si dia. Kalo belum percaya, bungkus aja deh buku ini. Dan, selamat tertawa terbahak-bahak, huahahahaha....
-------------------------

Kontributor para penulis kambuhan yang terpaksa melucu gara-gara kepentok deadline, hahaha...

1) Balada Si Mamat Oleh Sagita Prima
2) Batal Kawin Oleh Sri Wahyuti
3) Berandal Cinta Oleh Raldina Asdyanti
4) Cinta Anak Monyet Oleh Amanda Yunia Zafarina
5) Cinta Pertama Musuh dalam Rumah, Oleh Aida Roselina
6) Cinta Salah Sambung Oleh Poery
7) Cinta Tanpa Logika Oleh Edelwise Tsurayya
8) Cintaku Kepentok di Burung Oleh Indah Puspitasari
9) Cintaku Setinggi Himalaya Oleh -sokjadipahlawan
10) Coffee Earth Oleh Nurjannah Jaimbum
11) Dari yang Jutek Hingga yang Gokil Oleh Sarah El Zohrah
12) Dikejar Anggit Oleh Kinoy Raomi
13) Doa Jomblowan di Malam Minggu Oleh Andri Surya
14) Hey! Kapan Jadiannya? Oleh Asep Saeful Ulum
15) Jodoh Si Vespa Vintage Oleh Phoenix Wibowo
16) Kamu Jelek, Kita Putus! Oleh Tiya Radam
17) Kelakuan Bidin Oleh Fatih Muftih
18) Kencan Gokil Oleh Callysta Aika Hikaru
19) Madun Majenun, Oleh Zee Zahrotusti’anah
20) Onde Mandeee, Pacarku Daun Mudo! Oleh Jeanita Delli Widjaja
21) Raja Jigong Kepentok Cinta Oleh Silananda
22) Sindrom Jatuh Cinta Oleh Joni Lis Efendi
23) Tempoyak Cinta Oleh Mardiana Kappara
24) Terimalah Cintaku…!!! Oleh Ana Khairina
25) Tragedi Kencan Pertama Errrrrr… Oleh Nurul Iffani
26) Upss …. Salah Lagi Oleh Paskarinda

info lebih lanjut kunjungi:
http://www.leutikaprio.com/produk/110224/humor/1109280/cinta_salah_sambung/11061377/joni_lis_efend

Kamis, 15 September 2011

Antologi Sehangat Dekapan Cinta Ramadhan

Deskripsi:
Kisah-kisah inspiratif dalam buku ini mampu menggetarkan hati pembaca untuk meresapi dan menghayati makna Ramadhan dengan sepenuh cinta kepada-Nya. Kisah sejati ini adalah pengalaman langsung masing-masing penulis. Dengan teknik berkisah akan lebih mudah diresapi dan diterima oleh pembaca. Kisah-kisah nyata ini diramu dengan gaya bahasa yang sederhana, menyentuh dan mudah dipahami. Buku ini hadir sebuah bentuk kecintaan datangnya bulan mulia ini. Semoga sepercik kisah sejati yang kami rangkum dalam buku ini menambah suana syahdu nan manis selama menjalani hari-hari indah di bulan suci. Kerinduan dan cinta ini tumpah ruah ketika tubuh ini dibalut hari-hari penuh keindahan dan kedamaian dalam suci bakti pengabdian kepada-Nya. Semoga buku ini menjadi sahabat terbaik bagi pembaca sekalian yang budiman dan hidangan jiwa yang mengenyangkan dengan manisnya iman dan takwa.

Kontributor Antologi “Sehangatnya Dekapan Cinta Ramadhan”, Writing Revolution 2011.

1. Abdushshabur Rasyid Ridha
2. Addien Sjafar Qurnia
3. Adriana Tjandra Dewi
4. Agrifina Helga Pratiwi
5. Ana Fitriana
6. Ana Khairina
7. Andri Surya Permana
8. Annisa Rona
9. Anung D’Lizta
10. Arista Devi
11. Ayna Wardhani
12. Ayumi Maulida
13. Callysta Aika Hikaru
14. Chinglai Li
15. Dede Yunita Putri
16. Dhoifurrohmaniyah
17. Eka Mega Cynthia
18. Fika Nurlaela
19. Ghara Xie Melati
20. Haidatul Ula
21. Hendro Prawidianto
22. Iban Robani
23. Intan Daswan
24. Jatni Azna AR
25. Joni Lis Efendi
26. Kavita Siregar
27. Ketty Husnia Wardany
28. Media Purnama Geni
29. Miftahul Jannah
30. Mikan Trusty
31. Mustika Wilda Sari Siregar
32. Nina Wardi
33. Niken Larasati
34. Nurina Kamila
35. Okti Li
36. Poery Permata
37. Puput Happy
38. Qhaisar Rain
39. Reza Anisa Dina
40. Rik Sjp
41. Riramaya
42. Rizki Ananda Syurgawi
43. Sandza
44. Saiful Anwar
45. Salsabilah Nadhifah Aqilah
46. Silananda
47. Siti Allie
48. Sundus Afifah
49. Tina Yanesh
50. Va Ayana Lubis
51. Wahyu Ekasari Nugraheni
52. Wangi Kesturi
53. Yelfi Rahmi
54. Yulina Trihaningsih
55. Yusuf Ichsan Ats Tsaqofy

Seluruh royalti untuk bantuan pendidikan anak yatim dan kurang mampu.
Yuk, kita bersedekah dengan membeli bukunya ^_^
klik di sini untuk pemesanan (beli minimal 90 ribu gratis ongkos kirim seluruh Indonesia) dan melihat profil buku: http://www.leutikaprio.com/produk/110210/true_stories/1109260/sehangat_dekapan_cinta_ramadhan/11061377/joni_lis_efendi

Jumat, 05 Agustus 2011

Wajah Wajah Kayu Bapak

Alhamdulillairobbil'alamin...
"Antologi Perdana WR dan Sebuah Kebanggaan
Memang dari awal antologi pemenang Lomba Cerpen Remaja yang diniatkan menjadi antologi perdana WR. Alhamdulillah, "Wajah Wajah Kayu Bapak" telah terbit dan sudah bisa dinikmati bersama secangkir capucino atau teh manis dengan pisang goreng atau semangka panggang, h...ihihi...
Antologi ini adalah warna sejati dari WR, unik, khas,
... lucu, haru biru, duka larah, cinta, rindu, dendam dan air mata. Sangat konflik dan penuh warna.
Buku ini juga mengkampanyekan budaya leluhur bangsa, "Topeng Malangan". Ini adalah cover buku pertama di dunia yang memasang foto Topeng Malangan. Tentunya ini sangat membanggakan."

(Joni Lis Efendi Full - Direktur Writing Revolution)
Cerpen-cerpen keren para Nominator Lomba Cerpen Remaja WR dalam buku ini:

1) Kun Sila Ananda (WR 01)
2) Fatih Faith (WR 04)
3) Zee Zahrotusti'anah (WR 01)
4) Addien Sjafar Qurnia (WR 04)
5) Sri Wahyuti (WR 02)
6) Mega Anindyawati (WR 02)
7) Él Éyrà (WR 06)
8) Yulina Trihaningsih (WR 06)
9) Ir-one Sandza (WR 02)
10) Muhammad Arif Budiman (WR 04)
11) Tiya Maulida 'khaylila' Radam (WR 02)
12) Najma Amania (Cucun Naizari) (WR 02)
13) Agrifina Helga (WR 05)
14) Rik Sjp (WR 01)
15) Mardiana Yunianto (WR 03)
16) Puan Murhijriatul (WR 02)
17) Thera Febrika Nur Fajri (WR 04)
18) Azalea Putri (WR 01)
19) Sugeng Sentoso (KMC Pekanbaru)
20) Prima Sagita (WR 01)
21) Andri Surya (WR 01)
22) Riri Maretta (WR 02)
23) Yazmin Aisyah (WR 02)
24) Kinoy Raomi (WR 02)
25) Bella Octaviana (WR 01)
26) Kartika Hidayati (WR 02)
27) Yelfi Rahmi (KMC Pekanbaru)
28) Phoenix Wibowo (WR 01)
29) Loli Febriyeni (KMC Pekanbaru)
30) Annisa Rizky Andina) (WR 04)


Deskripsi:

Antologi “Wajah Wajah Kayu Bapak” adalah kumpulan 30 nominator Lomba Cerpen Remaja 2011 yang diadakan oleh Writing Revolution. Dalam antologi ini, total berjumlah 32 cerpen, 30 cerpen nominator dan 2 cerpen dari dewan juri. Cerpen-cerpen dalam buku ini mengusung tema remaja dengan berbagai aspek permasalahan yang dihadapinya. Juga ada beberapa cerpen yang mengangkat tema lokalitas, isu masyarakat urban, pencarian jati diri, dan cinta.

Topik yang diangkat sangat menarik dan relevan dengan kondisi di lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam buku ini, disuguhkan banyak aspek dari kehidupan dunia remaja. Yang bagaimanapun ternyata sangat kompleks. Hal ini sangat terkait dengan fase pertumbuhan mereka yang sedang mencari jatidiri. Poin menariknya, sebagian besar cerpen ini ditulis oleh penulis yang masih terbilang remaja. Sehingga mereka bisa mendefenisikan dengan baik gejolak remaja yang sedang mereka alami. Tentu hal ini semakin menguatkan posisi tawar cerpen ini dan layak untuk dibaca.

Tertarik untuk membaca? lihat info lengkapnya di bawah ini ^_^

Judul : Wajah Wajah Kayu Bapak, Antologi Pemenangan Lomba Cerpen Remaja Nasional Writing Revolution, 2011
Penulis: Silananda, dkk
Terbit: Juli 2011
Tebal: 198 halaman
Penerbit: Leutikaprio
Harga: Rp. 42.000,00
ISBN: 978-602-225-040-1
Ongkos Kirim: Rp 10.000,- (Pulau Jawa) dan Rp 15.000 (luar Pulau Jawa)

Cara Pembelian:
Transfer uang pembelian termasuk ongkir: Rp 52.000 (Pulau Jawa) atau Rp 57.000,- (Luar Pulau Jawa) ke rekening LeutikaPrio:
*Bank BNI: 0211238297, an. ROCHMAWATI, SE
*Bank Central Asia (BCA): 8610169041, an. ROCHMAWATI
*Bank Mandiri: 1370007536226, an. ROCHMAWATI
*BANK SYARIAH MANDIRI (BSM): 0947033820, an. ROCHMAWATI

Kemudian SMS data pembelian buku kamu ke nomor 0821 38 388 988 atau bisa kirim ke PESAN Facebook Leutika Prio (tulis judul "PESAN BUKU") yang berisi:

Jumlah transfer # ke rekening Leutikaprio yang mana (BCA/MANDIRI/BNI/BSM) # tanggal transfer # Judul Buku yang Dipesan # Nama Lengkap # Alamat Lengkap (sampai pos/Tiki) # nomor HP/telpon.
(*mohon data ini diisi dengan lengkap supaya selamat sampai alamat.)
Info lengkap profil buku klik:
http://www.leutikaprio.com​/produk/11027/kumpulan_cer​pen/1107208/wajah_wajah_ka​yu_bapak/11061377/joni_lis​_efendi

Jumat, 22 April 2011

Kartini atau Bukan


“Anak-anak hari ini adalah hari Kartini, siapa tahu tentang Ibu Kartini?” Bu Fat bertanya kepada murid-murid kelas 4 SD yang sedang asyik dengan pakaian yang tidak biasa hari itu.

Beberapa dari mereka tampak kebigungan karena tak tahu siapa Ibu Kartini. Yang mereka tahu hari ini mereka tidak menggunakan seragam sekolah melainkan baju-baju daerah.

”Nah anak-anak inilah Ibu Kartini itu,” Bu Fat berkata dengan lantang sembari menunjukkan foto Ibu Kartini.

Anak-anak yang tadinya sibuk dengan pakaian mereka akhirnya tertarik untuk melihat gambar itu juga. Paling tidak akhirnya mereka tahu sosok yang bernama Ibu Kartini itu.

”Ibu Kartini adalah seorang pahlawan yang hebat anak-anak, beliau membela kaum perempuan agar bisa sekolah seperti kalian sekarang ini supaya kaum wanita maju anak-anak. Bagaimana cara kita menghormati Ibu Kartini? Cobalah untuk mentaati perintah ibu kalian. ibu kalian itu juga termasuk Kartini masa kini.”

Anak-anak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh Bu Fat dengan seksama. Seakan mereka lupa dengan keributan soal pakaian adat yang mereka kenakan itu.

”Nah sekarang ibu ingin kalian bercerita tentang Ibu kalian masing-masing ya, ayo siapa yang berani maju terlebih dahulu?” tanya Bu Fat.

Salah seorang murid segera mengangkat tangan dan bergegas maju ke depan kelas.

”Ibuku bekerja di kantor, beliau seorang sekretaris. Pagi-pagi setelah mengantar aku sekolah ibuku langsung ke kantor dan pulang sore hari. Begitu terus setiap hari.”

Beberapa murid maju bergantian dan menceritakan tentang ibu mereka. Hampir semua murid menceritakan bahwa ibu mereka adalah seorang pekerja. Bu Fat menjelaskan bahwa Ibu mereka semua adalah sosok Kartini masa kini.

Giliran Hilya yang maju ke depan kelas. Ia sedikit ragu dan berjalan dengan gontai. Kebayanya sesekali menghalanginya berjalan secara bebas.

“Hmm... Ibuku berbeda dengan kalian semua. Ibuku tidak bekerja di kantor seperti ibu kalian, setiap pagi ibuku mengantar aku kesekolah karena bapak harus buru-buru bekerja. Setelah mengantar aku ke sekolah ibu pulang dan memasak makanan yang lezat buat aku dan bapak. Selain itu ibuku juga mencuci baju dan menyetrikanya hingga rapi dan lembut. Ibu juga membantu aku belajar apalagi kalau ada PR yang sulit-sulit. Bu guru Ibuku itu Kartini masa kini bukan?”

Hilya bertanya dengan ragu, ada sembirat rasa khawatir dalam dirinya kalau-kalau ibunya bukanlah Kartini masa kini. Bu Fat tersenyum kemudian mencubit pipi Hilya yang tembem itu dengan lembut.

“Ibumu pastilah seorang Kartini masa depan yang juga hebat walaupun tidak bekerja dikantoran seperti ibu teman-temanmu yang lain,” jawab Bu Fat

Wajah Hilya langsung berubah. Senyumnya lebar. Pipinya yang tembem melekuk karena tersenyum. Kemudian, ia kembali ke tempat duduknya dengan semangat dan langkahnya pun pasti walaupun kebaya yang ia pakai membatasi gerak langkahnya.

Oleh: Andri Surya

Nb: Gambar diambil dari Google

Kamis, 21 April 2011

Sesungguhnya Aku: Kartini


Oleh: Andri Surya

Sesungguhnya aku ingin kita setara

Sesungguhnya aku ingin kita merata

Tembok maya itu bukanlah penghalang

Mungkin aku lebih beruntung

Lebih bisa terbang lepas laksana burung

Tapi sesungguhnya aku ingin kita bersama

Aku ingin kita bersama menggapai asa dan cita

Tak ada ketakutan dalam bermimpi

Kemudian meraihnya dengan melambung tinggi

Kenapa aku begini?

Kenapa aku begitu peduli?

Entahlah... tapi...

Namaku adalah Kartini dan aku sangat peduli akan semua ini


Nb: Gambar diambil dari Google

Kamis, 14 April 2011

Menanti "Lahirnya" 2 Antologi

Sudah hampir satu tahun aku tidak menulis di posting ini. Tapi Alhamdulilah akhirnya aku menulis dengan label ini juga. Kira-kira moment apa yang harus diingat? Check this one out!

Sebenarnya cerita ini dimulai dengan postingan sebelumnya (writing…writing…writing…) di mana aku mulai berani menyalurkan bakat menulis yang tidak seberapa itu. Akhirnya aku beranikan diri saja mengikuti beberapa kompetisi menulis walaupun hasilnya masih nihil. Menariknya adalah saat aku berniat mengikuti kompetisi menulis cerpen di SMCO WR (Sekolah Menulis Cerpen Writing Revolution) yang diasuh oleh Pak Joni Lis Effendi. Awalnya aku hanya berencana mengirim cerpen saja tapi ternyata ada proses belajarnya juga. Akhirnya aku belajar dengan mengirim 2 cerpen sebelum akhirnya mengirim cerpen untuk kompetisinya. Yang menjadi moment indahnya adalah.

  1. Cerpen ku masuk Nominasi bulan Februari (karya nominator rencananya akan dibukukan beserta pemenangnya nanti)
  2. Diadakan proyek menulis buku antologi cinta gokil yang terbuka untuk siswa SMCO WR (melalui seleksi). Karya cerpen ku juga masuk di sini yang juga akan dibukukan.

Jangan dipikir ini mudah karena aku adalah siswa. Dua hal di atas aku lakukan dalam 2 kali percobaan dan melalui seleksi. Ini karena bagi yang tidak lolos tahap 1 maka masih diperbolehkan mengirim lagi untuk tahap terakhir sebelum final. Alhamdulilah keduanya bisa lolos. tak terbayangkan rasanya akan memiliki 2 buku antologi. Yang jelas aku masih ingin terus menulis dan berkarya dan disinilah langkah awalku dimulai. Info mengenai SMCO WR dapat dilihat di www.menulisdahsyat.blogspot.com.

Rabu, 13 April 2011

AKU INGIN BERTANYA

26/11/10
08.45 AM

Aku ingin bertanya

Apakah lelaki tak boleh menangis?

Saat bebannya terlalu berat dan teramat berat

Saat tak ada siapapun yang peduli

Saat yang lain hanya berkata ”anda laki-laki dan anda harus kuat”

Aku ingin bertanya

Apakah lelaki tidak boleh menumpahkan isi hatinya?

Saat semua sudah menumpuk di pikirannya

Saat dia sendiri butuh topangan

Saat dia mulai bingung dengan apa yang harus ia lakukan

Saat yang lain hanya berkata ” aku ini laki-laki dan aku tak biasa tumpahkan semua pada orang lain”

Aku hanya ingin bertanya kepada kalian semua

Yang merasa tampaknya tegar dan merasa tidak terjadi apa-apa

Yang merasa tangisan adalah tabuh bagi kita

Dan aku ingin bertanya pada siapa saja yang merasa mampu menjawabnya

KETIKA HATI BICARA

29/11/2010

08.10 am

Ketika hati yang bicara

Mungkin kita tak akan lagi bersahabat

Mungkin kita tak akan lagi bertegur sapa

Bahkan

Mungkin saja kita akan saling bermusuhan

Mulut seolah sudah basi sebagai tempat untuk bersuara

Mulut tak akan berbicara seterang hati bicara

Dan

Ketika hati berbicara

Itulah yang terjujur

Ketika hati bicara

Kau tak kan tahu mengenai apa

Kau tak kan tahu rasa yang bagaimana

Bahkan

Kau tak kan tahu bahwa mungkin ia merana

Mulut seolah mengeluarkan aroma kesejukan

Mulut hanya mengucap hiburan-hiburan

Bagi kesenangan maya

Dan

Ketika hati berbicara

Itulah yang terjujur

Ketika hati yang bicara

Maka

Mulut tak lagi berguna

LELAP LAH KAWAN

14 Juli 2010

21.03 PM

Selesaikan tugas mu wahai kawan..

Kemudian redupkan perlahan api lelahmu dalam pembaringan

Rebahkan tubuhmu kawan biarkan sentuhan lembut kasur empukmu membelai

Pejamkan saja matamu perlahan rasakan sentuhan lembutnya

Desahkan nafas lelah mu padanya kemudian lelaplah

Selesaikan tugas mu wahai kawan..

Kemudian lelaplah

Jangan kau hiraukan mereka yang ingin menyalakan api itu kembali

Teriak kan pada mereka bahwa kau lelah…kau butuh terlelap..sebentar saja..

Tunjukan pada mereka bahwa tempat mu merebah masih terlalu indah untuk dilepas

Jadi…biarkan mereka menanti kawan…biarkan saja..

Selesaikan tugasmu wahai kawan..

Kemudian lelaplah

Karena mereka tak mungkin mengerti dan pahami

Bahwa kau butuh terlelap sebentar saja..

Biarkan mereka melawan dunia tanpa mu

Karena kau sudah menantang dunia sedari dulu

Desahkan kembali nafas lelahmu kawan

Biarkan mereka menanti kawan..biarkan saja

Kemudian lelaplah..lelaplah..sebentar saja…

JIKA NANTI AKU PERGI

28/11/2010

Jika nanti aku pergi
Maka yakinlah bahwa kepergianku bukan untuk membuatmu menangis
Bukan untuk membuatmu sakit
Namun kepergianku adalah untuk lebih dekat dihati
Jika nanti aku pergi
Maka jangan tangisi
Namun ingat semua bahagia yang tlah kita lalui
Disaat itu tersenyumlah dan tegarlah kembali
Jika nanti aku pergi
Maka yakinlah bahwa kau tak kan pernah berjalan sendiri
Hari ini...
Kuingin ucapkan terima kasih karena kau menjadi bagian dari hidupku
Menwarnai gelap hariku
Memberi ceria diimajiku
Dan aku bangga akan kamu
Maaf jika aku harus pergi

LOVE IS NOT ENOUGH

25/04/07, 08.00 a.m


Love is not enough

To say that I need you

Love is not enough

To say that I always dreaming about you

Love is not enough

To say that you are the one

They said this is love

But no…no… they are wrong

Because this is more than love

And love is not enough

When your smile

Fulfilling all my day

When your eye

Made my heart stop beating for awhile

When your soul come to my soul

Made my mind is full of you

They said this is love

But no…no…they are wrong

Because this is more than love

And love is not enough

To say all about you

By: ASP

Sabtu, 09 April 2011

Ikhlas adalah melakukan sesuatu tanpa memikirkan hasil yang kita inginkan namun yakinlah bahwa hasilnya akan lebih dari yang kita inginkan -Sang Surya-
Kombinasikan antara doa, ikhtiar, sabar, dan ikhlas lalu rasakan dahsyatnya -Sang Surya-
Tantangannya bukan ada pada bahagia lalu bersyukur tapi tantangannya ada pada gagal namun tetap bersyukur-Sang Surya-
Ketika orang lain berani bermimpi saya berani bercita-cita -Sang Surya-
Kadar kesabaran bukan dinilai dari perkataan tapi dinilai dari penyikapan saat kita diharuskan sabar-Sang Surya-

Senin, 04 April 2011

Ketika Pemotong Rambut Bercanda dengan Temannya

Beberapa hari yang lalu sebelum coretan ini ditulis, aku berencana untuk memotong rambut karena terlihat sudah terlalu panjang dan sudah bikin risih. Langsung saja aku tancap sepeda motor ketempat potong rambut langganan. Sampai disana aku harus menunggu sekitar 15 menit karena masih ada pelanggan lain. Tapi dengan menunggu itu coretan ini tercipta. Sepertinya coretan yang satu ini juga dapat dijadikan pelajaran kehidupan.
jadi ceritanya salah seorang teman dari Pak pemotong rambut itu datang dengan membawa kedua anaknya. tentunya bapak dengan dua anak itu juga memiliki tujuan yang sama dengan aku yaitu ingin memotong rambutnya. Berhubung aku yang datang duluan maka Pak pemotong rambut itu menanganiku terlebih dahulu.
Menariknya adalah percakapan mereka berdua tentang kehidupan. sambil menangani rambutku, pak pemotong rambut bercakap-cakap dengan temannya tersebut.
Pemotong rambut: Si x itu belum nikah-nikah ya? (membicarakan teman yang lain)
Temannya: iya padahal sudah waktunya.
Pemotong rambut: terus si xx itu juga belum punya anak ya padahal sudah lama nikah? (membicarakan teman lainnya lagi)
Temannya: iya mungkin belum rejeki, tapi kalau mau usaha bayi tabung itu bisa mungkin
walaupun keluar banyak uang tapi kan senang dapat anak.
Pemotong rambut: ya namanya rejekinya orang itu beda-beda, sudah ada yang mengatur.
Temannya: iya memang sekarang kehidupan lagi susah, cari yang haram saja sudah susah apalagi yang halal. ya yang penting usaha

Kira-kira seperti itulah obrolan mereka sambil terus memotong rambutku. Aku sendiri hanya ikut tertawa saat teman pemotong rambut itu mengungkapkan keluhannya. Kalau dipikir-pikir jika pernyataan "yang haram saja susah" ini Alhamdulilah deh minimal kejahatan tidak meraja rela. Untunglah walaupun bercakap-cakap semacam itu tapi mereka punya keluarga yang harmonis dan pekerjaan yang layak. Mungkin itu hanya canda mereka saja disela-sela menunggu giliran. Buktinya dengan hanya bekerja sebagai tukang potong rambut dan berjualan pulsa bapak itu mampu merenovasi "kantornya" itu. Aku tahu karena pada awal aku memotong rambut disana kondisinya jauh berbeda dengan sekarang. Bahkan saat itu beliau belum punya usaha isi ulang pulsa tapi sekarang ruangan itu cukup nyaman untuk para pelanggan yang datang dan adanya tambahan usaha isi ulang pulsa. Mungkin ini bukti kecil bahwa yang halal tidak susah kalau kita mau mencarinya dengan berdoa, telaten, dan ulet dalam bekerja.

Hidup dari Bubur Sumsum

“Bu saya beli buburnya 5 dibungkus.”

“Oh iya sebentar ya Mas.”

Bubur sumsum itu terlihat lezat dengan berbagai macam isian yang menggiurkan. Isian yang lazim adalah sumsum (dari tepung), mutiara (bentuknya seperti mutiara berwarna merah), ketan hitam, dan kacang hijau. Harganya terjangkau bahkan mungkin sangat murah hanya Rp. 1000,-. Ibu itu sudah lama mangkal di area Jalan Sigura-gura Malang tepatnya di depan Masjid Al-Muhajirin Malang. Aku emang berlangganan bubur sumsum itu. Jika ada waktu aku kesana dan membelinya untuk sekedar kudapan pengganjal perut. Menariknya aku memdapat pelajaran baru dengan mendengarkan percakapan antara salah seorang ibu yang menanti jemputan setelah menikmati bubur sumsum nan menggugah itu dan penjual tersebut. Kira-kira seperti ini percakapan mereka

Ibu pembeli: Sudah lama berjualan di sini bu?

Ibu penjual: Wah sudah lama Bu mulai tahun 1997. pokoknya setelah bapaknya anak-anak “nggak ada” saya langsung berjualan disini.

Ibu Pembeli: wah sudah lama ya Bu.

Ibu Penjual: Iya Bu, anak saya 4 semua saya biayai dengan jualan bubur ini kok Bu.

Ibu Pembeli: mulai jam berapa berjualan disini bu?

Ibu Penjual: Mulai dari jam 7 sudah di sini tapi menyiapkannya mulai jam 3 pagi Bu nanti pulang kalau ndak siang ya sore jam 3.

Ibu Pembeli: Nggak capek bu?

Ibu Penjual: Nggak bu wong daripada tiduran di rumah malah bosan. Tapi menyiapkannya nggak berat soalnya bahan-bahan belinya nitip anak saya yang sekarang mracang (jualan bahan pokok).

Kemudian ia sedikit menceritakan perbedaan antara berjualan sekarang dan dulu. Menurutnya saat itu daerah itu yang dekat dengan Universitas Swasta sangat ramai sehingga berkahnya juga merambat ke Ibu penjual itu. Bayangkan beliau berjualan bubur sumsum mulai dari harga Rp. 250,- dan sekarang ia menjualnya dengan harga Rp. 1000,-. Memang menurut ibu itu keadaan sekarang sepi dibanding dulu dan nggak semua mahasiswa suka bubur mungkin. Tapi yang membuat salut adalah ibu penjual itu mampu menghidupi keempat anaknya hanya dengan berjualan bubur. Beliau tidak berjualan di warung tapi hanya gerobak kecil berwarna biru muda dengan kaca di keempat sisinya agar apa yang di jualnya terlihat. Aku sendiri hanya memperhatikan cerita ibu itu dengan seksama dan terkadang tersenyum kecil. Hari ini aku belajar sesuatu lagi dari sebuah jalan-jalan santai di pagi hari.

Minggu, 03 April 2011

Pelajaran dari Bapak Penjual Kerupuk

Suatu pagi sekitar pukul 08.30 atau 09.00 seorang bapak datang kepadaku. Seperti biasa kulayani saja dengan ramah dan senyuman. Ia meminta aku untuk mengetikan sesuatu. Sesuatu itu adalah logo makanan ringan. Mungkin ini terlihat biasa karena tiap hari ada saja yang seperti ini dan macam-macam saja permintaan para customer. Tapi yang membuatnya layak ditulis dan di ingat adalah pembicaraan hari itu. Aku benar-benar salut dengan bapak itu. Merek dagang yang aku ketik saat itu adalah makanan ringan cap "Tiga Hiu". Kira-kira beginilah dialog yang layak diingat itu:

Bapak x: Mas...bisa minta tolong dibuatin yang kayak gini?

Aku: o kayak gini pak (sambil melihat merk dagang itu), bisa.

Bapak x: ini diganti aja nggak apa-apa mas, ini kan cuma contoh aja

Aku: diganti gimana pak?

Bapak x: ini kan mereknya hiunya 1 (menunjuk gambar) ditambah jadi 3 aja.

Aku: o gitu...

Kemudian aku mengerjakan perintah bapak tersebut dan ditengah-tengah pembicaraan itu ia tiba-tiba berkata.

Bapak x: Kalau sekarang ini apa-apa harus dikerjakan mas wong namanya cari makan.

Aku: (sedikit terkejut) iya..pak

Bapak x: ini liat temen saya jualan krupuk kok sukses...saya jadi kepingin nyoba mas

Omsetnya bisa nyampe 2 juta 1 bulan mas. Cari duit 2 juta kan sulit banget mas.

Aku: iya bener pak (sambil senyum-senyum)

Bapak x: Kalau sekarang saya apa yang bisa saya kerjakan. Pokoknya saya berpikir positif aja mas. Saya juga berpikir kalau nanti ini juga sukses kayak teman saya itu. Terus terang saya liat demo-demo gitu paling benci saya.

Aku: o gitu ya pak

Bapak x: iya pokoknya benci saya klo pas liat di TV itu mas

Mending usaha ya pelan-pelan wong namanya milih usaha yang kayak gini ya kudu sabar (kami berdua tertawa). Ini kalau mas punya-punya ide bagusnya gimana saya terima lho mas kan sapa tahu ide masnya bisa lebih bagus trus hasilnya menarik.

Beberapa saat kemudian design sederhana yang kubuat dengan penuh keringat (lebay dikit hehehe) akhirnya selesai juga. Tiba-tiba bapak itu berkata lagi.

Bapak x: Mas kok gambarnya mirip orang senyum ya?? Pas ini rambutnya (menunjuk tulisan: makanan ringan) ini mata sama hidung (menunjuk tiga hiu-nya) lha ini mulutnya (menunjuk alamat nya). Kalau diliat liat seh emang mirip...banget malahan aku dan bapak itu tertawa terbahak-bahak untungnya lagi sepi...

Diakhir pertemua itu sang bapak berkata kembali.

Bapak x: nah gini kan keliatan menarik mas...ya pokoknya moga-moga jualan ini nanti laris gitu lah mas.

Aku: iya pak..

Bapak x: makasih banyak lho mas ini...

Sambil melihat ia berlalu aku tersenyum.

Aku: ya pak sama-sama.....(dalam hati: ya semoga sukses pak usahanya)

Dari situlah aku melihat secercah semangat dimasa-masa sulit semacam ini. Berpikir positif...mungkin itu lah yang paling penting saat ini kemudian kerjakan saja, tidak ada salahnya juga mencoba sapa tahu bisa sukses, tentunya dengan usaha keras dan ulet. Ya walaupun namanya manusia juga suka ngeluh tapi aku juga belajar dari perkataan bapak itu.

Saat itu aku hanya berpikir barangkali ia pulang kerumah dengan tersenyum bercerita pengalamannnya tadi (termasuk bercengkerama dengan ku hehehe) dan bersiap untuk mulai mebuat krupuk dengan bumbu yang ada plus bumbu semangat yang membara. Semoga di waktu yang akan datang bisa kutemukan merk ini di warung-warung atau toko terdekat.