Selasa, 18 Oktober 2016

Mendongkrak Mood Menulis

Salah satu alasan mandeg-nya tulisan ditengarahi karena mood yang sedang tidak baik. Walaupun sebenarnya, mood yang sedang kurang baik pun bisa diarahkan untuk menulis. Mood atau perasaan yang sedang tidak baik memang bisa sangat memengaruhi dan dampaknya bisa writer block berkepanjangan. Hal ini sering terjadi untuk tulisan panjang seperti novel. 

Penulis bisa mutung dan menghentikan tulisannya. Selain itu, penulis bisa tiba-tiba sakit kalau lihat naskah karena perasaan yang sedang tidak enak. Menulis itu memang tidak mudah dan prosesnya tidak sebentar. Saya sendiri juga masih sering merasa lelah, malas, dan merasa hal lain yang membuat tulisan terhenti. Saat rasa tidak enak itu datang, biasanya mencoba mendongkrak dengan cara-cara ini.

Mengerjakan Pekerjaan Lain
Kadang saya merasa tidak mood karena merasa butuh sesuatu yang baru di luar menulis. Karena itu, biasanya saya mencoba mengangkat mood menulis dengan mengerjakan pekerjaan lain dulu. Tapi jangan salah, bisa jadi pekerjaan lain itu berguna untuk kelangsungan tulisan kita. Misalnya saja dengan membersihkan kolam ikan kecil di rumah, saya akhirnya berhasil mendapatkan ide dan menyelesaikan novel fabel kedua saya “Mencari Aurora”. Melakukan ibadah pun biasanya juga bisa menghasilkan ide atau mengembalikan mood menulis. 

Bagaimana kalau tidak bisa lepas dari menulis? Saya sih mencoba untuk mencari “pelarian”. Saat buntu menulis novel, saya mencoba menulis non-fiksi dengan mengisi 3 blog yang saya kelola. Jika sudah mulai mendapatkan mood, saya kembali lagi ke novel yang saya garap tadi.

Jalan-Jalan (Pakai Kaki)
Ya hehe, menurut saya dampak jalan-jalan pakai kaki dan pakai kendaraan itu berbeda. Saya cukup sering jalan-jalan pagi khususnya Sabtu atau Minggu. Jalan-jalan seperti ini membuat saya lebih fresh. Memang saat jalan kaki, maka kecepatan kita lambat. Walaupun begitu, kita bisa mengamati sekeliling dengan lebih detail dan bisa memberikan suntikan untuk tulisan kita. Kalau perlu arahkan jalan-jalan ke tempat yang sekiranya ada hubungannya dengan tulisan kita. Biasanya, setelah itu mood kita akan kembali terdongkrak dan lanjut menulislah kita. 

Jalan-Jalan (Pakai Kendaraan)
Sebenarnya ini tidak jauh berbeda dengan jalan kaki hanya saja jaraknya bisa lebih luas. Kita bisa langsung menuju ke tempat yang berhubungan dengan tulisan kita. Sensasinya pun berbeda. Siapa tahu saat macet, kita bisa mendapatkan ide menulis. Kalau ide dapat biasanya mood menulis pun kembali datang.

Membaca
Membaca juga bisa jadi obat manjur untuk mengangkat gairah menulis. Saya sendiri memilih tidak hanya membaca buku yang sifatnya referensi menulis. Saat ini saya lebih suka memilih buku apapun yang sedang ingin dan butuh saya baca. Kalau lagi drop ya coba membaca buku motivasi. Kalau lagi bingung melanjutkan tulisan ya baca buku tips menulis atau novel yang berhubungan dengan tulisan dan lain sebagainya.

Tidur
Ternyata tidur juga punya manfaat baik untuk mendongkrak mood menulis. Tentu bukannya hanya tidur seharian. Menurut buku yang saya baca berjudul “Menulis dengan Otak Kanan: Panduan Self Help Mengarang Bebas untuk Meraih Prestasi dan Meningkatkan Kreativitas Diri", tidur pulas atau tidur dengan kualitas yang baik akan memicu kreativitas menulis. Bahkan dalam buku ini, tidur dimasukkan dalam bab pertama yang harus dilakukan sebelum menulis. Toh, bannyak juga penulis yang berhasil membuat tulisan yang keren dari mimpinya saat tidur pulas. 

Ngemil
Saya juga suka berhenti menulis sejenak hanya untuk menikmati snack favorit saya atau sekedar menikmati teh, susu coklat hangat, atau jus buah (urutan menunjukkan tingkat keseringannya haha). Untuk snacknya biasanya pilih kue mari yang bentuk lingkaran dan lubang-lubang itu atau snack apa saja yang sedang tersedia haha. Setelah itu biasanya pikiran dan otak akan kembali segar, aktivitas menulis pun berlanjut. 

Niat
Pada akhirnya,  tanpa niat untuk melanjutkan menulis, kita tidak akan menulis. Walaupun melakukan trik di atas, tanpa niat pun tulisan tidak akan selesai bahkan bisa keterusan berhenti. Jadi, niat untuk menulis itu penting, mood akan terbawa dengan sendirinya. 

Bisa dikatakan kalau menulis bisa lancar ketika suasana sedang rileks atau mood sedang baik, walaupun sekali lagi mood yang tidak baik pun bisa digunakan untuk menulis. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendongkrak mood menulis. Ini adalah sebagian cara saya . Teman-teman bisa menemukan cara sendiri yang manjur untuk mengembalikan gairah menulis. Jadi, mari tetap menulis!  

Kamis, 06 Oktober 2016

Tentang Novel Petualangan Leon



Petualangan Leon merupakan novel fabel. Novel ini adalah novel perdana Andri Surya. Novel fabel yang diterbitkan September 2015 ini menceritakan petualangan seekor kucing ras Siammese jantan di luar rumah tuannya.

Beberapa kutipan menarik dari Novel Fabel Petualangan Leon:

-       * “Putih usang? Oh… ayolah Spike warnaku sangat keren. Dan ekorku? Ekorku memang panjang tapi itu yang membuat ras kami istimewa,” Pogo memberikan pembelaan. (Petualangan Leon, halaman 9). 

-       *  “Sudah jangan bertengkar, Leon walaupun kau yang tertua bukan berarti kau boleh semaunya.” Alexia menengahi Leon dan Megi. (Petualangan Leon, Halaman 17).

    * “Melawan bukan berarti harus menyerang, kan?” Nina tersenyum melihat tingkah pola Leon (Petualangan Leon, halaman 119). 

Novel fabel karya Andri Surya ini sudah bisa didapatkan versi cetak atau buku fisiknya. Silakan menghubungi penulis untuk mendapatkan buku ini. Penulis bisa dihubungi melalui email: andrimenulis@gmail.com atau akun Facebook: Andri Surya.