Selasa, 04 Februari 2014

Inilah Aku



Puisi yang saya tulis ini pernah saya ikutkan lomba untuk salah satu sekolah menulis online di tahun 2011. Seingat saya, puisi ini sempat lolos ke tahap 2 penjurian namun kandas setelahnya. 

Ada teman yang bilang kalau saya selalu pakai kata ganti orang pertama atau aku dalam kebanyakkan tulisan saya. Entahlah, sejak mulai menekuni dunia menulis saya cenderung memakai aku di dalamnya. Lebih terasa saja kalau dibaca dan diresapi, termasuk dalam puisi “Inilah Aku” di bawah ini. Mungkin genre saya “akuisme”. Uniknya, salah satu sahabat saya yang membaca puisi ini langsung nyeletuk, “itulah kamu”. 


Inilah Aku
Inilah aku
Dengan segala lebih dan kurang ku
Aku hanya ingin menjadi separuh sayapmu
Aku hanya ingin menjadi rintik hujan pemberi kesejukan buatmu
Aku hanya ingin menjadi pohon rindang pelindung panas terik untukmu

Inilah aku
Dengan segala lebih dan kurang ku
Mungkin aku bukan burung yang punya sayap
Tapi dua tanganku ingin kujadikan separuh sayap dan memegangimu erat
Mungkin aku bukan rintik hujan yang memberi kesejukan
Tapi aku mencoba menyejukkanmu lewat ungkapan kataku
Mungkin aku juga bukan pohon rindang pelindung panas terik
Tapi biarlah panas terik menyengatku

Inilah aku
Dengan segala lebih dan kurangku
Yang ingin menjadi sesuatu buatmu


Tanggal posting di note FB: 10 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar