Jumat, 25 Oktober 2013

Oleh-Oleh dari Workshop Tulis Nusantara 2013



Sudah lama saya tidak merasakan hawa-hawa perkuliahan dan hari Rabu, 23 Oktober 2013 yang lalu hawa itu seperti saya rasakan kembali. Ya, secara singkat hal itu yang saya rasakan saat duduk di deretan peserta Workshop Tulis Nusantara 2013 yang diadakan di Malang tepatnya di Ria Djenaka. Kenapa saya bilang seperti kuliah bahkan lebih menarik dari kuliah adalah karena materi yang dipaparkan pemateri.

Pertama, ada Mas Ega founder NulisBuku.Com, tempat dimana ribuan buku dari penulis-penulis muda diterbitkan. Dari sharing hari itu, dapat dilihat bahwa antusiasme masyarakat yang ingin menulis dan menelurkan sebuah karya sangat besar. Menurut informasi dari founder NulisBuku.Com ini, Malang adalah kota dengan peserta workshop terbanyak. 
Saya dan mungkin semua perserta workshop yang sangat suka menulis merasa dimanjakan. Menurut foundernya, portal Nulis Buku bisa diibaratkan sebagai YouTube-nya penulis, keren kan? Layout untuk keperluan penerbitan buku juga sudah ada semua di situ. 
Sudah ada ribuan buku terpampang di situ, yang tertarik juga boleh langsung pesan. Selain itu, workshop hari itu juga gratis se gratis-gratisnya hehe. Peserta dapat makan dan minum dan goody bag. Belum lagi acara bagi-bagi buku untuk penanya terbaik.

Kedua, ada sharing dari Mbak Windy Ariestanty yang seorang penulis dan juga editor salah satu penerbit ternama. Selain, menceritakan pengalamannya sebagai seorang penulis, Mbak Windy juga bercerita dari sisi editor. 
Menurutnya, editor bukanlah sosok yang akan menghancurkan naskah seorang penulis namun justru memberikan feedback positif baik penulis itu sendiri maupun naskah yang nantinya akan diterbitkan. Tentunya, ia juga memberikan tips-tips renyah seputar menulis hingga terbit. Saat ini saja bukunya suda ada 8 buah. Salah satu pernyataan Mbak Windy yang saya ingat adalah 

“Jika masuk perpustakaan lalu tidak menemukan buku yang menarik seperti yang kamu inginkan maka tugas kamu untuk menuliskannya.” 

Menulis juga bukan perkara simsalabim yang langsung jadi. Ada proses yang harus dilewati hingga akhirnya naskah diterima penerbit dan akhirnya diterbitkan. Nyatanya, tugas seorang penulis juga tidak hanya selesai setelah buku diterbitkan. Lebih jauh lagi, sebagai penulis kita juga tetap rajin mempromosikan buku kita tersebut. Minimal kita harus percaya diri dengan apa yang sudah kita tulis. 

Ketiga, ada pemateri dari Plot Point Kreatif (maaf lupa saya namanya mbaknya hehe). Karena workshop ini berhubungan dengan lomba tulis nusantara 2013 dengan tema “Merayakan Warna-Warni Indonesia”, pemateri dari Plot Point Kreatif memberikan  tips dan trik untuk mensisipkan budaya dalam karya yang akan kita tulis.

Ini dia corat-coret saya yang berhubungan dengan materi tersebut

Riset adalah kuncinya. Kalaupun ingin berlatih menentukan aspek budaya coba perhatikan film-film yang kita tonton atau buku yang kita baca kemudian tentukan mana saja yang termasuk aspek budaya. 

Workshop di akhiri dengan acara makan-makan dan foto-foto bersama sekali lagi ini gratis whehehe. Percaya kan, kalau workshop ini layaknya kuliah kepenulisan 4 SKS? 

Dokumentasinya ada di bawah sini
Sesi foto-foto saat Workshop Tulis Nusantara 2013 (dokumentasi: Nasta'in Achmad)

Sesi foto-foto saat Workshop Tulis Nusantara 2013 (dokumentasi: Nasta'in Achmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar