Sembari sahur dan mengantuk, saya menyimak kajian yang ada
di salah satu stasiun televisi. Kemudian, ada pertanyaan, apa itu bersyukur?
Dalam ceramah tersebut dikatakan bahwa bersyukur adalah melakukan sesuatu
dengan apa yang kita miliki secara maksimal. Misalnya, kita dianugerahi mata
yang normal, apa wujud syukur kita, ya melihat yang baik-baik menjaganya serta merawatnya.
Setelah lumayan sadar dari mengantuk dan makan sahur
selesai, saya mulai memikirkan tentang jawaban syukur tadi. Timbul pertanyaan
dalam diri saya. Lalu, bagaimana saya yang suka menulis dan membaca ini belajar
untuk bersyukur? Kalau merujuk jawaban di atas, berarti saya harus menulis yang
baik dan membaca buku yang baik.
Baik dalam hal ini adalah menulis untuk pengembangan
diri ke arah yang lebih positif dari
sebelumnya. Mengambil sesuatu atau makna dari tulisan kita sendiri (pernah
seperti tertampar dengan tulisan sendiri?). Sama halnya dengan membaca yang
baik. Bagi saya itu artinya proses membaca buku juga untuk mengembangkan diri ke
arah yang lebih positif.
Belajar bersyukur memang tidak mudah tetapi tetap
harus diusahakan selama masih hidup. Pun terus berkarya dan semoga suatu hari
nanti saya bisa membanggakan Indonesia melalui karya. Itulah wujud syukur
menurut saya yang suka menulis dan membaca ini.
NB: Aaah… saya jadi ingat postingan lama yang judulnya “Ketika
Televisi Berpetuah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar