image: asianwiki.com |
Judul Film : The Gifted Hands (Psychometry)
Rilis :
7 Maret 2013
Genre :
Misteri / Thriller / Supernatural
Director : Kwon Ho-Young
Writer : Lee Young-Jong, Han Jun-Hee
Producer : Kim Bong-Seo, Suk Dong-Joon, Park Jae-Yong
Cinematographer :
Kwon Hyuk-Joon, Yoo Young-Jong
Runtime : 108 min.
Distributor : CJ Entertainment
Bahasa : Korea
Negara : South Korea
Pemain : Kim Kang-Woo (Yang Choon-Dong),
Kim Beom (Kim Joon),
Lee Joon-Hyuk (Yang
Soo), Esom (Kim Seung-Ki), Kim Yoo-Bin (Da- Hee)
Di tahun 2014, saya awali dengan melihat sebuah film
berjudul The Gifted Hands. Perlu saya
jelaskan bahwa film ini adalah film Korea bergenre supernatural karena ternyata
saat saya Googling yang keluar justru informasi lain tapi dengan judul yang
sama. Saat mengetik di kolom search,
saya harus menambahkan kata Korean agar informasi tentang film ini muncul. Saya
menonton film ini di salah satu stasiun televisi yang menayangkan K-Cinema.
The Gifted Hands
menceritakan 2 karakter utama yaitu Yang Choon-Dong yang diperankan oleh Kim
Kang-Woo yang seorang detektif dan Kim Joon yang diperankan oleh Kim Beom,
seorang penyendiri yang memiliki kemampuan pyschometry dan pandai menggambar
graffiti. Keduanya memiliki masalah yang
hampir sama yaitu tidak terlalu dipercaya dan masa lalu yang buruk. Yan
Choon-Dong dianggap sebagai detektif yang gagal dalam pekerjaan karena kasus
yang ditanganinya tidak berakhir dengan baik. Sementara itu, Kim Joon dianggap
aneh karena memiliki kekuatan tersebut sehingga ia mengasingkan diri dari
pergaulan.
Awalnya, mereka berdua bertemu secara tidak sengaja saat si
detektif ingin buang air kecil di sebuah gang sempit. Di tempat itu juga, Kim
Joon baru saja selesai menggambar graffiti. Karena graffiti tersebut dianggap
menggangu dan penampilan pemuda itu nampak mencurigakan, si detektif mencoba
menangkapnya namun gagal.
Keseruan cerita ini dimulai saat, si detektif kembali ke
kantor dan mendapat laporan anak hilang dari seorang ibu. Sayangnya, karena
belum 24 jam maka anak tersebut belum dianggap hilang. Beberapa waktu kemudian,
anak tersebut justru ditemukan tewas dengan keadaan dibekukan dan dimasukkan
dalam sebuah plastik. Menariknya, rupanya graffiti yang digambar oleh pemuda
itu sama persis dengan tempat kejadian perkara. Dari fakta ini, Yang Choon-Dong
tidak hanya mencoba menyelidiki siapa pembunuh anak-anak tersebut tetapi juga
identitas pemuda tersebut. Fakta demi fakta terkuak termasuk masa lalu
keduanya.
image: koreanfilm.ro.kr |
Pesan moral yang bisa saya ambil dari film ini adalah soal
persahabatan dan kepercayaan. Selama ini, Kim Joon tidak memiliki orang yang
dia percaya apalagi dengan kemampuan yang ia miliki, ia dianggap aneh dan
dengan hadirnya Yang Choon-Dong yang di tengah-tengah cerita mengaku sebagai
kakaknya, ia merasa senang. Kepercayaan ini hampir luntur karena sang detektif
melanggar janjinya.
Dari sisi ini, saya seperti merasakan kemarahan dan
kesedihan yang dirasakan oleh karakter pemuda tersebut karena si detektif tidak
bisa dipercaya, apalagi saat kita sudah benar-benar percaya orang tersebut. Saya
sendiri termasuk orang yang sangat menghargai hubungan termasuk persahabatan
bahkan mungkin terkadang terlalu menghargai.
Hal lain yang bisa saya ambil dari cerita film ini adalah
soal menyikapi masa lalu yang buruk. Kedua karakter tersebut memiliki kenangan
buruk yang sama yaitu merasa sebagai penyebab kematian orang yang mereka
cintai.
Si detektif merasa bersalah karena sewaktu kecil tidak mengijinkan
adiknya ikut bermain sehingga tewas dalam sebuah pembunuhan. Sedangkan si
pemuda merasa bersalah karena menjadi penyebab ibunya tewas dalam sebuah
kecelakaan setelah mereka terlibat pertengkaran kecil. Namun, sikap keduanya
bertolak belakang. Setelah kejadian itu, Yang Choon-Dong justru bercita-cita menjadi seorang detektif
salah satu tujuannya adalah melindung anak-anak. Sebaliknya, setelah tewasnya
sang ibu, Kim Joon jadi semakin pendiam dan menyediri.
Dari sini, saya merasa
bahwa setiap dari kita memiliki kenangan masa lalu yang buruk. Tapi sebaiknya,
kenangan itu tidak usah berlarut-larut disesali. Lakukan sesuatu untuk
menebusnya agar lebih baik di masa depan.
Bagi saya, film korea “The Gifted Hands” sangat layak untuk
ditonton. Selain dari segi cerita yang apik dan memikat, para pemain juga
sangat pas dalam memainkan perannya, khususnya 2 karakter utama tersebut. saya
juga cenderung menyukai film-film dengan tema hubungan personal yang dalam
seperti ini. Lebih menarik lagi dengan tambahan karakter yang tidak biasa
(karakter berkemampuan psychometry) dan cerita yang berbeda (thriller).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar