Apa sih yang heboh ketika sebuah perhelatan digelar? Salah
satu yang sudah jelas adalah kehebohan acara itu sendiri saat sudah dimulai.
Tapi sebenarnya, ada satu lagi kehebohan yaitu behind the scene acara itu
sendiri, bener nggak?
Bayangkan, sebagai tim kita harus mempersiapkan sebuah
acara setidaknya 1 bulan atau bahkan sebelum itu untuk durasi acara yang
berkisar antara 1.5 jam hingga 2 jam saja. Saya ngomong begini karena baru saja
membantu komunitas menulis “Malang Menulis” yang saya ikuti, kemarin
(27/8/2013). Acara ini bertempat di Toko Buku Diskon, Togamas, Malang. Dan yang
seperti saya bilang tadi, behind the scene dari acara ini juga tak kalah
hebohnya!
Teman-teman komunitas sempat ragu apakah bisa membuat
acara dengan anggota yang aktif tersebut. Tapi, founder Malang Menulis tetap menyakinkan
kita bahwa pasti bisa. Setidaknya dicoba dulu. Alhasil, kita terus melangkah.
Ribet sekali memang. Mulai sulitnya menentukan jadwal ngobrol yang pas agar
panitia bisa hadir semua. Ini mengingat panitia berasal dari berbagai latar
belakang profesi dengan tingkat kesibukan yang berbeda-beda pula. Untungnya,
masih ada media jejaring sosial yang bisa dimanfaatkan, salah satunya untuk
hal-hal semacam ini.
Iseng-iseng, saya coba lihat berapa banyak postingan di inbox Facebook sebelum acara ini digelar. Hasilnya luar biasa! Ternyata sudah
lebih dari 1050 messages yang kita tuliskan untuk ngobrol mengenai acara yang
digelar untuk memperingati Bulan Bahasa ini. Mulai membentuk kepanitian, share
hasil ngobrol dengan berbagai pihak, share sertifikat lomba, sampai ngobrol naik
angkotnya hehe. Tapi dengan beginipun nyatanya Alhamdulilah, acara perdana Komunitas Malang
Menulis juga bisa terlaksana dengan baik.
Jumlah peserta rupanya juga membeludak di hari terakhir
pendaftaran. Peserta yang awalnya hanya 25 anak rupanya meningkat hingga
menjadi 60 anak. Akhirnya, kami kelimpungan juga. Uniknya, persiapan hari
terakhir, teman-teman yang datang minim (saya juga nggak datang, maaf harus mencari
sesuap nasi hehe). Kabarnya, teman-teman Malang Menulis melakukan persiapan di
Toko Buku Togasmas hingga larut malam sekitar pukul 22.30, padahal rata-rata transportasinya
naik angkot. Salut!
"Krisis tenaga!" kata Mas Kholid (Mbak Abzy (berkerudung), Koko dan Mbak Yuyun) |
Pas hari berlangsungnya acara, ternyata peserta beserta
orangnya sudah pada heboh. Mereka bahkan datang sebelum Togamas dibuka. Waktu
saya datang saja, meja regritrasi sudah penuh gerombolan orang tua yang mau
mendaftarkan ulang putra-putri mereka. Kehebohannya mengalahkan putra-putrinya
yang mau lomba hehe. Acara berlangsung jam 09.00 dengan pembukaan dari founder
Malang Menulis Mbak Abzy dan pihak Togamas, Mas Fandy.
Panitia lagi heboh di meja registrasi |
It's show time |
Satu hal yang jadi
catatan untuk diri saya sendiri adalah keharusan untuk olahraga lagi! Yeaaah!
Naik turun dari lantai 1 ke lantai 3 itu ngos-ngosan banget! Mungkin itu efek
karena saya jarang olahraga lagi. Sebagai informasi, dulunya saya suka berenang
dan jalan-jalan di Sabtu pagi. Yang paling kerasa itu pas beli air mineral
dengan jalan kaki sama angkat-angkat meja dan kursi haha. Tapi rasa lelah itu
berganti rasa puas karena acara yang dipersiapkan dengan berbagai lika-likunya
itu berjalan lancar dan sukses.
Selain itu, saya juga dapet sedikit ilmu mengenai
fotografi jurnalistik dari founder
Malang Menulis yang lain Mas Kholid Amrullah. Mas Kholid memang sudah
berkecimpung di dunia jurnalistik untuk beberapa waktu jadi tahu tuh bagaimana
cara mengambil foto yang baik. Thanks
Mas hehe.
Nah, bener, kan? behind the scene acara juga
heboh sama seperti acaranya pada saat digelar? Bagi teman-teman khususnya yang tertarik dengan dunia
membaca dan menulis yang membaca postingan saya ini kemudian berminat untuk
join, silakan gabung. Ada acara kumpul-kumpul 1 bulan sekali dan gratis.
Konsumsi bawa sendiri-sendiri ya….syukur-syukur kalau ada yang bawa banyak
hehehe.