Salah satu alasan mandeg-nya tulisan ditengarahi karena mood
yang sedang tidak baik. Walaupun sebenarnya, mood yang sedang kurang baik pun
bisa diarahkan untuk menulis. Mood atau perasaan yang sedang tidak baik memang
bisa sangat memengaruhi dan dampaknya bisa writer block berkepanjangan. Hal
ini sering terjadi untuk tulisan panjang seperti novel.
Penulis bisa mutung dan
menghentikan tulisannya. Selain itu, penulis bisa tiba-tiba sakit kalau lihat
naskah karena perasaan yang sedang tidak enak. Menulis itu memang
tidak mudah dan prosesnya tidak sebentar. Saya sendiri juga masih sering merasa
lelah, malas, dan merasa hal lain yang membuat tulisan terhenti. Saat rasa
tidak enak itu datang, biasanya mencoba mendongkrak dengan cara-cara ini.
Mengerjakan Pekerjaan Lain
Kadang saya merasa tidak mood karena merasa butuh sesuatu
yang baru di luar menulis. Karena itu, biasanya saya mencoba mengangkat mood
menulis dengan mengerjakan pekerjaan lain dulu. Tapi jangan salah, bisa jadi
pekerjaan lain itu berguna untuk kelangsungan tulisan kita. Misalnya saja
dengan membersihkan kolam ikan kecil di rumah, saya akhirnya berhasil
mendapatkan ide dan menyelesaikan novel fabel kedua saya “Mencari Aurora”.
Melakukan ibadah pun biasanya juga bisa menghasilkan ide atau mengembalikan
mood menulis.
Bagaimana kalau tidak bisa lepas dari menulis? Saya sih
mencoba untuk mencari “pelarian”. Saat buntu menulis novel, saya mencoba
menulis non-fiksi dengan mengisi 3 blog yang saya kelola. Jika sudah mulai
mendapatkan mood, saya kembali lagi ke novel yang saya garap tadi.
Jalan-Jalan (Pakai Kaki)
Ya hehe, menurut saya dampak jalan-jalan pakai kaki dan
pakai kendaraan itu berbeda. Saya cukup sering jalan-jalan pagi khususnya Sabtu
atau Minggu. Jalan-jalan seperti ini membuat saya lebih fresh. Memang saat
jalan kaki, maka kecepatan kita lambat. Walaupun begitu, kita bisa mengamati
sekeliling dengan lebih detail dan bisa memberikan suntikan untuk tulisan kita.
Kalau perlu arahkan jalan-jalan ke tempat yang sekiranya ada hubungannya dengan
tulisan kita. Biasanya, setelah itu mood kita akan kembali terdongkrak dan
lanjut menulislah kita.
Jalan-Jalan (Pakai Kendaraan)
Sebenarnya ini tidak jauh berbeda dengan jalan kaki hanya
saja jaraknya bisa lebih luas. Kita bisa langsung menuju ke tempat yang
berhubungan dengan tulisan kita. Sensasinya pun berbeda. Siapa tahu saat macet,
kita bisa mendapatkan ide menulis. Kalau ide dapat biasanya mood menulis pun
kembali datang.
Membaca
Membaca juga bisa jadi obat manjur untuk mengangkat gairah
menulis. Saya sendiri memilih tidak hanya membaca buku yang sifatnya referensi
menulis. Saat ini saya lebih suka memilih buku apapun yang sedang ingin dan
butuh saya baca. Kalau lagi drop ya coba membaca buku motivasi. Kalau lagi
bingung melanjutkan tulisan ya baca buku tips menulis atau novel yang
berhubungan dengan tulisan dan lain sebagainya.
Tidur
Ternyata tidur juga punya manfaat baik untuk mendongkrak
mood menulis. Tentu bukannya hanya tidur seharian. Menurut buku yang saya baca
berjudul “Menulis dengan Otak Kanan: Panduan Self Help Mengarang Bebas untuk
Meraih Prestasi dan Meningkatkan Kreativitas Diri", tidur pulas atau tidur
dengan kualitas yang baik akan memicu kreativitas menulis. Bahkan dalam buku ini, tidur
dimasukkan dalam bab pertama yang harus dilakukan sebelum menulis. Toh, bannyak
juga penulis yang berhasil membuat tulisan yang keren dari mimpinya saat tidur
pulas.
Ngemil
Saya juga suka berhenti menulis sejenak hanya untuk
menikmati snack favorit saya atau sekedar menikmati teh, susu coklat hangat,
atau jus buah (urutan menunjukkan tingkat keseringannya haha). Untuk snacknya
biasanya pilih kue mari yang bentuk lingkaran dan lubang-lubang itu atau snack
apa saja yang sedang tersedia haha. Setelah itu biasanya pikiran dan otak akan
kembali segar, aktivitas menulis pun berlanjut.
Niat
Pada akhirnya, tanpa
niat untuk melanjutkan menulis, kita tidak akan menulis. Walaupun melakukan
trik di atas, tanpa niat pun tulisan tidak akan selesai bahkan bisa keterusan
berhenti. Jadi, niat untuk menulis itu penting, mood akan terbawa dengan
sendirinya.
Bisa dikatakan kalau menulis bisa lancar ketika suasana
sedang rileks atau mood sedang baik, walaupun sekali lagi mood yang tidak baik
pun bisa digunakan untuk menulis. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk
mendongkrak mood menulis. Ini adalah sebagian cara saya . Teman-teman bisa
menemukan cara sendiri yang manjur untuk mengembalikan gairah menulis. Jadi,
mari tetap menulis!